Terkesima Melihat Curug Awang Geopark Ciletuh Sukabumi Selatan -->

Advertisement

Terkesima Melihat Curug Awang Geopark Ciletuh Sukabumi Selatan

Admin
Jumat, 31 Agustus 2018

Curug Awang Geopark Ciletuh Sukabumi Selatan
JCS - Jarak antar tempat-tempat wisata di dalam Geopark Ciletuh memang tidak terlalu berjauhan. Di situ ada curug Awang. Misalnya dari bukit Panenjoan, curug Awang hanya berjarak sekitar 30 menit saja. Itu pun karena setelah jalanan aspal, masih ada jalan berbatu yang harus dilewati. Selepas melewati jalan berbatu dan pemandangan sawah khas pedesaan, pengunjung bisa sampai ke Curug Awang.

Dijamin pengunjung atau wisatawan pastinya terkesima melihat Curug Awang yang eksotis dan tak jauh berbeda dengan Niagara Falls ini. Curug Awang ini merupakan air terjun pertama dari aliran Sungai Ciletuh dan berada pada urutan tertinggi. Jika dilihat dari bawah, seperti air yang jatuh dari langit. Awang dalam bahasa Sunda berarti 'Angkasa'.

Uniknya, mereka dapat menikmati keindahan Curug Awang dari dua sisi. Sisi atas atau sisi bawah. Dua-duanya sama asyiknya. Dari sisi bawah tentu saja pengunjung bisa puas berbasah-basahan sambil menikmati air yang turun dari ketinggian sekitar 40 meter dan lebar sekira 60 meter. Pengunjung seakan diwajibkan penuh waspada dan hati-hati, karena jalan menuju bagian bawah Curug Awang cukup curam dan terjal.

Selain itu, jika pengunjung ingin menikmati Curug Awang dari sisi atas, sebaiknya perhatikan dahulu debit air sungainya. Dan kalau musim hujan, di mana debit air sedang tinggi. Karenanya, pengunjung jangan so jagoan nekat main ke sisi atas Curug Awang. Karena pertengahan tahun lalu pernah ada kejadian seorang pemuda terseret aliran air sungai dan jatuh dari tebing air terjun. Serem, ya!

Jalan menuju Curug Awang bagian atas juga tak kalah curam. Di sisi kiri ada area pesawahan, namun di tepi kanan jalan langsung jurang. Ada pembatas jalan berupa patok-patok kayu. Tetap berhati-hati, ya! Sebenarnya di dekat Curug Awang ada curug lain yang tak kalah menarik, yaitu Curug Tengah. Namun karena pertimbangan waktu, dan juga kondisi jalan yang harus menyusuri anak sungai, pematang sawah, dan jalan setapak yang jauh lebih ekstrim dibandingkan jalur ke Curug Awang, terpaksa Curug Tengah tidak saya rekomendasikan.

Sebagai tips, jika wisatawan ingin memasukkan Curug Tengah ke daftar kunjungan, siapkan waktu tambahan sekitar 2 jam, karena perjalanan dari Curug Awang ke Curug Tengah sendiri memerlukan waktu kurang lebih 1 jam. 

Terus ada curug Sodong. Nah, di antara banyak curug yang pernah JCS kunjungi, hanya curug ini paling favorit. Apa sebabnya? Kebanyakan kita harus melalui jalan yang berbukit-bukit, terjal dan curam untuk mencapai sebuah curug/air terjunn, seperti di Curug Awang atau Curug Tengah. Jarak dari Cianjur ke Sukabumi selatan tidak terlalu jauh.

Nah, di Curug Sodong ini pengunjung tidak perlu bersusah payah jalan kaki menyusuri pematang sawah atau naik turun jalan yang licin dan curam. Karena Curug Sodong sendiri berada tepat di depan tempat parkir. Purwadaksi Sunda dari kata Sodong memang memiliki arti tersendiri yakni tempat peristirahatan sementara.

Selain dari Curug Sodong, pengunjung bisa lanjut eksplorasi ke curug lain yang ada di Geopark Ciletuh, yaitu Curug Cimarinjung yang  memiliki ketinggian sekitar 50 meter. Curug Cimarinjung diberi nama berdasarkan aliran air Sungai Cimarinjung yang menjadi sumber air terjun ini.

Keunikan Curug Cimarinjung adalah letaknya yang berada di tengah lereng perbukitan batuan tertua di kawasan Geopark Ciletuh. Di Curug Cimarinjung ini ada banyak sekali bebatuan besar. Untuk masuk ke area Curug Cimarinjung, mereka harus melewati dinding tebing batu yang berhimpit layaknya sebuah pintu gerbang.

Terus di pantai Palangpang terdapat sebuah landmark Ciletuh yang cukup penting. Dari pantai Palangpang, mereka bisa menyaksikan pemandangan bukit dengan bebatuan purbanya yang megah serta pesona curug dari kejauhan. Sungai Ciletuh dan Cimarinjung bermuara di pantai Palangpang. Itulah sebabnya air laut di sekitar muara tampak berwarna kecoklatan. Bibir pantai juga didominasi pasir berwarna hitam yang halus.

Satu lagi yang bisa anda bikin seru. Yaitu ketika menuju puncak Darma cukup menantang adrenalin, karena tanjakan yang cukup terjal. Namun ketegangan selama perjalanan akan terbayar dengan pemandangan yang indah di atas puncak Darma. Kisah puncak Darma konon dahulu pada saat menjelang maghrib sering terlihat sosok Kuntilanak duduk disebuah batu dengan menggoyang-goyangkan kakinya. Ih tambah serem!

Posisi duduk dengan menggoyang-goyangkan kaki ini disebut sebagai posisi darma. Oleh karena itu tempat ini diberi nama puncak Darma. Tapi sekarang katanya sudah tak ada Kuntilanak lagi soalnya sudah ditumbal orang di sana. Puncak Darma merupakan salah satu spot tertinggi yang ada di kawasan Geopark Ciletuh. 

Dengan ketinggian sekitar 230 mdpl, pengunjung bisa melihat kawasan Geopark Ciletuh yang mirip tapal kuda. Itulah keseruan dan keindahan wisata di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi selatan. Anda tidak puas dengan Geopark Ciletuh, tentu anda pandai memilih tempat wisata lainnya. Karena memang masih banyak tempat wisata lain yang tidak kalah menakjubkan yang harus anda kunjungi.

Namun tentu saja waktu yang diperlukan juga lebih banyak. Tapi tidak perlu khawatir, karena di kawasan Geopark Ciletuh banyak tersedia homestay, hotel dan resort. Nah, dari sekian banyak obyek wisata yang anda tahu, bisa anda bandingkan fasilitas dan harga yang disediakan oleh masing-masing hotel agar anda bisa mendapatkan tempat menginap yang terbaik dan tentu saja nyaman. (tas/rus).