Mieling Tatar Cianjur ke 341 -->

Advertisement

Mieling Tatar Cianjur ke 341

Admin
Jumat, 13 Juli 2018

Logo Hari Jadi Cianjur ke 341
Tak terasa usia Cianjur sudah 341 tahun 2018. Setiap 12 Juli diperingati sebagai Hari Jadi Cianjur (HJC). "Selamat Hari Jadi Cianjur (HJC) ke 341. Dengan semangat HJC, kita wujudkan Cianjur yang lebih maju dan agamis", itulah ucapan yang tepat dari Jurnal Cianjur Selatan (JCS). JCS media online independen terbaik untuk pembaca yang baik. 

Ucapan yang sama disampaikan para kepala kantor di lingkungan Pemkab Cianjur, perusahaan BUMN, swasta, legislatif, maupun warga tatar Kota Santri. Tulisan yang bertemakan tersebut, tertera dalam spanduk-spanduk sederhana yang menghiasi pusat belanja dan pertokoan di Cianjur. 

Kata orang sunda, 'mieling tatar Cianjur ka 341. Naratas lalakon sareng pruwadaksi Cianjur ka tukang, ayeuna sing janten pieunteungeun pikeun mecut sumanget warga Cianjur, torekah ngawangun tur ngariksa tatar Cianjur anu langkung daria, mudah-mudahan tiasa majeng sagala widangna ti mangsa ka mangsa".

JCS mencatat berbagai kegiatan, mulai persiapan HJC 341, upacara hari H dan rangkaian acara yang akan dilaksanakan. Sebelumnya, Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar melakukan urun rembuk (musyawarah) dengan panitia, para kepala dinas, camat, muspida dan pihak terkait. 
H Rivano Muchtar Irvan, didampingi istri Hj Ratu Aliesye ziarah ke makam Cikundul / Humas Cianjur

Acara diawali ziarah kubur ke Dalem Cianjur, Rabu (11/7/2018).  H Irvan, didampingi istri Hj Ratu Aliesye ziarah ke makam Cikundul Raden Ariawiratanu Datar di Desa Cijagang Kecamatan Cikalongkulon. Turut hadir Wakil Bupati Cianjur H Herman Suherman, Kapolres AKBP Soliyah, Dandim 0608 Letkol CZI Hidayati, Sekda H Aban Subandi, para kepala perangkat daerah Cianjur, dan rombongan. 

Bada ziarah, Irvan bersama rombongan menghadiri Festival Cikundul atau adat Sunda di depan kantor Desa Cijagang. Panitia festival Cikundul 2018 dan masyarakat di sana menyambut kedatangan Bupati Cianjur. Festival ini mengandung makna yang cukup dalam. Dan semua orang Cianjur yang hidup saat ini, belum pernah bertemu dengan bupati Cianjur mimiti (pertama).

Berkaitan itu, disuguhkan acara adat Cikundul, serta berbagai seni Sunda untuk menyemarakan HJC ke 341. Seperti gempungan ngaguar jatidiri Cianjur pikeun Cianjur kiwari. Hal ini membawa nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, serta memperkenalkan nilai-nilai sejarah dan budaya Cianjur, agar masyarakat Cianjur zaman now tidak melupakan sejarah. 

"Tak mungkin akan ada kita kalau tak ada pejuang dulu." Festival Cikundul akan berlangsung sekitar satu bulan. Tujuannya untuk memperkenalkan nilai sejarah, seni dan budaya Cianjur. Lebih-lebih, untuk mendongkrak perekonomian warga setempat dari sektor wisata. Di situ ada acara kewargian Cijagang Cikundul, diapresiasi ulama Cianjur, serta komunitas budaya luar Cianjur. Ada Sunda Langgeng Wisesa. Kemudian ngalokat cai, tujuannya untuk menjaga dan merawat sumber-sumber mata air, agar tetap stabil dan berkah.

Sedangkan acara yang bertajuk keagamaan, agar semua dapat melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Semua mengandung filosofi yang mendalam. Sebab, Cianjur dulu tempat menimba ilmu, hingga manfaatnya dapat dirasakan hingga kini bahwa Cianjur terkenal masyarakat agamis, banyak Pondok Pesantren dan sekolah-sekolah. 

Untuk diketahui, bahwa Cikundul merupakan awal berdirinya Cianjur bareto yang dipimpin Bupati Cianjur pertama, Raden Jayasasana alias Raden Ariya Wiratanu I, yang menjadi dalem Cianjur sekaligus ulama masyhur pada masa berdirinya Cianjur kala itu. Wallahu a'lam. 

Karenanya, sebagai masyarakat Cianjur dapat mengetahui tiga pilar budaya Cianjur yaitu Ngaos, Mamaos dan Maenpo. Ngaos adalah belajar ngaji atau menuntut ilmu agama, yang kala itu digurui Raden Arya Wiratanu I (Dalem Cikundul). Mamaos, yaitu tembang (seni sunda) yang dibawakan atau diciptakan oleh Raden Pancaniti sebagai pepeling (tembang-red), panggeuing, hirup ulah kalalonyoan. Maenpo, adalah seni bela diri yang diciptakan Mama Haji Ibrahim sebagai penguat jati diri Cianjur zaman dulu sampai zaman now.

Sedang majelis adat Gagang Cikundul memiliki tiga susunan, yaitu Karangtuan yang dipercayakan pada Hj Susan, ketua Adat Gagang Cikundul. Terus Karamaan dipegang ulama, sebagai pengisi acara tausiah dan penasihat. 

Satu lagi Karesian oleh Fajri M Rifa'i, untuk memberi spirit para generasi muda Cianjur. Mereka berharap, Festival Cikundul dapat bermanfaat bagi orang banyak, terlebih-lebih dapat melestarikan budaya dan kearifan lokal yang selama ini masih terpelihara dengan baik. Itu bagian dari rangkaian acara HJC, Rabu (11/7/2018). 
Irvan Rivano Muchtar memimpin upacara HJC ke 341 / Humas Cianjur

Kemudian hari Kamis (12/7/2018), Irvan Rivano Muchtar memimpin upacara HJC ke 341 di pusatkan di halaman Pendopo Pemkab Cianjur. Irvan mengenakan jas stelan (busana-red) tradisional sunda. Di depan muspida, para kepala dinas, karyawan, dan semua peserta upacara, Irvan mengatakan momentum ini sudah menjadi budaya masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Cianjur. Maka dengan ini, semuanya, seru Irvan, untuk bersama-sama mengevaluasi dan introspeksi segala hal yang telah dilewatinya.

HJC sebagai bentuk rasa syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala nikmat dan karuniaNya, maka sepantasnya semua warga Cianjur, untuk taat kepadaNya, juga senantiasa memelihara dan menjaga kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa. Kata Irvam meski banyak perbedaan tapi semua satu. "Keberagaman itu warna namun tetap dalam bingkai bhineka tunggal ika," tegasnya.

Dalam momentum ini, Irvan mengajak masyarakat Cianjur untuk tetap meneruskan perjuangan para pendiri Cianjur yang telah susah payah, berkorban harta benda bahkan nyawa demi tegaknya Cianjur. "Ayo kita isi dengan hal-hal kebajikan, sehingga Cianjur memiliki komunitas yang mandiri, hidup damai, aman dan tenteram," tandasnya.

Selain itu, masyarakat Cianjur berharap eksekutif dan legislatif tetap rukun, transparan, sehingga mudah melaksanakan berbagai kegiatan. Masyarakat Cianjur yang tulus dan baik pastinya akan terus mengawal berbagai program pembangunan yang dicanangkan pemerintah, sebagai bentuk sinergitas antara lembaga, untuk mewujudkan Cianjur yang lebih maju dan agamis ke depan. (tas/rus).