Hati Pelanggan Listrik 'Dolekdak' -->

Advertisement

Hati Pelanggan Listrik 'Dolekdak'

Admin
Selasa, 17 Juli 2018

Ilustrasi 
Sebenarnya masyarakat pelanggan listrik di Cianjur selatan semakin hari semakin sadar. Mereka sadar akan neon-noeon ingin tetap 'caang ngagebray'. Mereka taat akan peraturan yang diterapkan PLN. Bahkan waktu bayar listrik para pelanggan listrik Cianjur selatan jarang menunggak. 

Kalaupun ada yang menunggak cuma satu dua, itu pun tak lama-lama seperti para pelanggan di wilayah kota yang banyak perusahaan yang bandel, merugikan PLN. Ketaatan pelanggan listrik di kidul cukup baik. Mereka takut, sebab tiga bulan tidak bayar listrik, kwh yang nempel di depan rumah bisa dibongkar.

Hasil investigasi JCS di sejumlah tempat boleh dikatakan tak ada masalah bagi kepentingan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Cuma sebaliknya para pelanggan listrik sering dikecewalan PLN. Pelanggan mengharapkan agar PLN cepat meningkatkan pelayanan yang baik, tujuannya agar antara para pelanggan dengan PLN sama-sama enak.

Menurut mereka, mati listrik wajar-wajar saja kalau padam itu gara-gara gangguan alam. Bahkan lebih asyik ketika ada jadwal pemadaman lantaran pemeliharaan jaringan, terlebih dahulu ada sebuah pengumuman gangguan, maka dengan seperti itu akan membuat pelanggan enjoy. Sebaliknya, jika listrik mati dan mati, maka para pelanggan listrik kecewa. 

Masih hasil obrolan JCS dengan para pelanggan listrik, kemarin, bahwa hati para pelanggan 'dolekdak' bicara dalam hati cuma masih bisa dipendam. Sebaliknya PLN tak pandai membaca perasaan hati para pelanggan. 

Sedari ada listrik hingga kini Dirut PLN sedang digeledah KPK bahwa aliran listrik di Cianjur kidul semakin hari semakin parah. "Bayangkan tiap hari tiap malam eta listrik ngan mejus," kata Agus, bernada kesal, Selasa (17/7/2018). 

Teknologi pelayanan dan pemeliharaan jaringan listrik yang ada masih belum mampu menjawab tantangan tersebut. Manajemen PLN, hingga pergantian pucuk pimpinan Area, Distrik dan Rayon, maupun mitra PLN yang gressroot di lapangan nyaris tak ada apa-apanya, tak berdaya.

Pasalnya, petugas lapangan sebagai pemelihara jaringan lintas udara bertugas untuk membebaskan kabel-kabel listrik dari gangguan pohon; juga kabel-kabel dari penjulang, gardu, traffo hingga ke rumah-rumah pelanggan, masih belum mampu membahagiakan pelanggan. 

Ironis, jika semua pelanggan harus taat terhadap aturan PLN; konsekwen, konsisten, serta tepat waktu bayar listrik. Inilah fenomena klasik, dan masalah kronis yang sudah puluhan tahun belum terpecahkan. Acap kali insiden dan warning atau aksi massa menggeruduk kantor PLN, meski gerakan aksi itu memang bukan lah solusi, tapi nyatanya belum menjadikan sebuah perhatian serius PLN, apalagi meningkatkan pelayanan.

Menurut pengamat perlistrikan, Ramlan Subekti SE, masalah aliran listrik ke Cianjur selatan cukup banyak. Misalnya, adanya pemasangan listrik terus menerus dilakukan, sedangkan kapasitas setrum terbatas. Akibatnya, akan banyak gangguan listrik. 

Disamping benar adanya gangguan listrik karena faktor alam. Terkadang juga, disaat listrik sedang dinikmati (digunakan) pelanggan tiba-tiba mati, masalah tersebut mungkin karena faktor terpaksa harus dilakukan petugas lapangan. 

Misalnya, ratusan pelanggan di gardu wilayah A dinyalakan, ratusan pelanggan di wilayah B, atau C harus merelakan padam. "Jadi korban pemadaman listrik secara bergilir, terutama pada saat beban puncak mulai dari jam lima sore sampai jam sembilan malam," ungkap Subekti kepada JCS, Selasa. 

Itulah PR buat PLN saat ini di wilayah Cianjur selatan. Karena itu, pihak PLN pusat, DJBB dan PLN Area untuk segera meninjau kondisi pelayanan listrik di wilayah Cianjur selatan sekaligus memperbaiki manajemen PLN Cianjur sehingga pelayanan listrik terhadap pelanggan semakin lebih baik, bukan semakin memble. (tas).