Fenomena Lauk-Lauk 'Paraeh' di Kali Ciderama dan Citiis -->

Advertisement

Fenomena Lauk-Lauk 'Paraeh' di Kali Ciderama dan Citiis

Admin
Jumat, 13 Juli 2018

Ikan yang mati keracnan / JCS-zis
JCS - Terhitung sejak Rabu, Kamis dan sampai Jumat (13/7/2018), lauk-lauk di sepanjang aliran kali Ciderema dan kali Citiis Desa Karyamukti Kecamatan Leles Cianjur mendadak 'paraeh' alias mati.

Penyebab matinya ikan-ikan tersebut belum diketahui warga. Cuma warga di sana menduga matinya berbagai jenis ikan seperti beunteur, salusur, boboso, termasuk ikan yang suka nyapit (keuyeup), udang dan semuanya tumpur bin ledis paraeh. 

Warga tidak menuding orang-orang jahil meracun air dan ikan-ikan. Cuma kenyataanya jelas sekali bahwa berbagai mahluk hidup di dalam air tersebut pararaeuh. Jika musim kemarau seperti ini, sedang air yang tersisa di kali Ciderema dan Citiis di sangkalim, diracuni, takut berdampak buruk pada kesehatan manusia. Sekali lagi, bahwa kali-kali tersebut sangat dibutuhkan warga sebagai sumber katahanan hidup untuk minum, mandi dan nyuci.

Pantauan JCS di dua sungai tersebut, Jumat, betul adanya fenomena ikan-ikan pada mati. Kejadian ini, jauh kemungkinan bila tecemar atau keracunan kadar belerang dari sawah atau tanah berbahan kimia karena tak ada limbah pabrik yang berbahaya.

Kondisi memprihatinkan ini baru diketahui warga Kamis dan Jumat ini. Artinya hampir setiap malam selalu ada fenomena ikan mati. Jika dibiarkan, takut air itu tercemar racun yang membahayakan kesehatan. Sementara sebagian bangkai-bangkai ikan sudah disingkirkan dari dalam air oleh warga. Namun, ikan-ikan itu sudah menjadi 'kabubungkang'alias busuk, ditambah bau minyak tanah dan bau tak sedap.
Warga sekitar kali Citiis memanfaatkan sungai sebagai alternatif sumber air / JCS-zis
"Saya khawatir dapat menggangu kesehatan. Soalnya, sekarang musim kemarau, dimana tempat air ini sangat dibutuhkan warga," kata Sadili (45) warga Karyamukti kepada JCS, Jumat. Masih hasil temuan dan laporan yang diterima JCS, bahwa kondisi tersebut membuat warga resah atas fenoma ikan-ikan mati mendadak. Untuk itu, mereka meminta kesadaran bersama agar tidak berbuat negatif di kali Ciderama dan Citiis. 

Karena itu, meminta aparatur desa, kecamatan, polisi, serta dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Cianjur segera turun ke lokasi ini. Untuk dinas  LH dapat melabaor air maupuun ikan-ikan yang mati. "Kalau di laboratorium pasti akan ketahuan penyebabnya," tutur warga lainnya. 

Untuk sementara, warga membuat sumur-sumur kecil di pinggir kali agar air tidak terlalu terkontaminasi oleh racun. Karena air keluar dan tersaring oleh kesuik, pasir dan batu-batu sedimen di kali tersebut. (zis).