Rindu dan Dirindukan -->

Advertisement

Rindu dan Dirindukan

Admin
Sabtu, 09 Juni 2018

Adakah perpisahan dengan Ramadhan ini membuat kita terengguk haru. Adakah?

Ingatkah dalam kitab tentang kisah Ibrahim 'Alaihi Salam saat Allah SWT, lewat Izrail menitipkan pesan pada Ibrahim. 

Bagaimana kisahnya? 

Perpisahan selalu menorehkan luka. Entah dalam, atau tidak, tapi luka itu selalu ada. Luka karena rindu. Rindu karena perpisahan. Bersyukur dan beruntunglah orang-orang yang terluka oleh rindu. Rindu pada Ramadhan yang akan meninggalkan manusia. Rindu pada kemuliaan yang bertebar seperti bintang-bintang. Rindu pada malam-malam, di mana jarak Allah dan hamba begitu dekat. Sedekat urat nadi di leher manusia. Rindu pada sujud-dujud panjang, di bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Bersyukur dan beruntunglah orang-orang yang menjaga rindu. Seperti kekasih yang merindu kekasih. Ramadhan sebuah jembatan untuk menjumpai Maha Kekasih. Jembatan yang senantiasa harus dijaga. Titiannya harus selalu bersih dari nafsu jelaga.

Bagi orang-orang beriman, Ramadhan laksana penghapus dahaga. Dahaga atas kasih Maha Kekasih. Pada hati paling dalam, kita seharusnya mulai bertanya. Adakah luka yang tertoreh oleh rindu dalam kalbu.

Ya Rabbana, jangan jadikan kami orang-orang yang hidup tanpa rindu pada-Mu. Jangan jadikan kami tak merasa terluka oleh Ramadhan yang pergi berlalu. Lukai hati-hati kami dengan rindu. Torehkan dalam-dalam luka rindu. Jadikan kami hamba yang selalu mencoba menghentikan putaran waktu, agar Ramadhan tak segera berlalu. Ya Allah, muliakan kami dengan rindu kepad-Mu. Rindu bukan palsu. Rindu yang tak hanya basah di bibir, tapi juga di jiwa dan kalbu. Mengalur bersama dalam darah, berdenyut selalu dalam nadi, berdzikir, mengingat dan merindukan-Mu. Meski kami dina, kisah tentang kekasih-Mu, Ibrahim, selalu membuat hati ini remuk redam karena iri pada kisahnya. Izrail, malikul maut yang Kau utus untuk menjemput Ibrahim.

Dalam percakapannya, Ibrahim berkata, "Tolong sampaikan pada Allah, adakah kekasih yang tega mencabut nyawa kekasihnya." Lalu, Allah, lewat Izrail menitipkan pesan pada Ibrahim. "Ya Ibrahim, adakah kekasih yang tak rindu bertemu dengan kekasihnya." Lalu pulangkah Ibrahim menemukan Sang Khalik, dengan rindu dan dirindukan. Ya Allah, semoga Enkau jadikan kami orang-orang yang selalu merindu-Mu dan selalu Kau rindukan. Torehkan dalam-dalam rindu hati kami. Selalu. Wallahu a'lam. Shalallahu 'alihi wa sallam. Astaghfirullahl ladzii laa ilaha illaa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih.*