Resep Bangun Malam -->

Advertisement

Resep Bangun Malam

Admin
Sabtu, 09 Juni 2018

Ilustrasi 
Ada tujuh faktor lahiriyah dan batiniah yang dapat membuatnya terasa mudah. 
Faktor lahiriah ada empat:
Pertama
Tidak terlalu banyak makan. Karena terlalu banyak makan menyebabkan banyak minum sehingga mudah tertidur. Kata sebagian orang: "Jangan terlalu banyak makan, karena kamu akan banyak minum, lalu banyak tidur." 

Kedua
Tidak melakukan aktivitas yang membuat tubuh kelelahan dan membuat urat saraf menjadi lemah. Karena hal ini juga dapat mendorong orang untuk tidur. 

Ketiga
Tidak meninggalkan qailulah (tidur siang) sebagai bekal untuk bangun malam (qiamul lail). 

Keempat
Tidak banyak berbuat dosa di siang hari, karena bisa mengeraskan hati dan menjadi penghalang datangnya rahmat.
  
Setiap penguasa tidak mengizinkan sembarang orang untuk berdua dan bercengkerama dengannya, kecuali orang-orang yang patuh, setia dan ikhlas kepadanya. Hasan pernah bertanya kepad Ibnu Mas'ud tentang tidak bisa bangun malam. Kalian dijauhkan dari dosa-dosa. Ats-Tsauri berkata, "Aku pernah terhalang dari qiamul lail selama lima bulan gara-gara satu dosa yang kukerjakan." 

Terutama juga pengaruh mengkonsumsi makanan atau minuman yang haram. Selain itu, betapa banyak pandangan yang menghalangi seseorang dari membaca surat tertentu. Bahkan boleh jadi seseorang mengkonsumsi suatu makanan atau melakukan suatu perbuatan, lalu ia terhalang dari bangun malam selama setahun penuh.

Faktor batiniah ada tiga: 
Pertama
Bersihnya hati dari bid'ah, dendam terhadap sesama muslim dan kelebihan pikiran tentang dunia. Karena orang yang larut di dalam urusan dunia tidak mudah baginya untuk bangun malam. Jika ia bangun maka di dalam shalatnya hanya akan memikirkan kepentingan-kepentingan dan rasa was-wasnya saja. Seperti kata penyair: "Penjaga pintu memberitahuku bahwa engkau tidur, padahal bila engkau bangun, engkau juga tidur. 

Kedua
Rasa takut yang didominan dan permanen di dalam hati yang disertai dengan pendeknya angan-angan. Karena apabila seseorang memikirkan jurang-jurang Neraka dan huru hara Akhirat, niscaya tidurnya (rasa kantuknya) akan terbang. Abdullah bin Rawamah mengatakan, bila hamba Allah mengingat Surga, niscaya kerinduannya akan panjang. Dan bila ia mengingat Neraka, niscaya rasa kantuknya akan terbang. Sedang Abdullah bin Mubarak berkata: Kala malam gelap gulita mereka menahan deritanya. Dan kala malam menjadi terang mereka sedang rukuk. Rasa takut membuat tidur mereka terbang, lalu mereka berdiri. Sedang orang-orang yang merasa aman di dunia tidur terlelap. Menurut penyair: Dengan janhi dan ancamannya Al-Quran membuat bola mata bertahan. Mereka tidak tidur sepanjang malam. Mereka memahami firmanNya, maka leher mereka pun merendah dan menunduk. 

Ketiga
Mengetahui keutamaan quamul lail sebagaimana diterangkan oleh ayat-ayat dan hadis-hadis sehingga harapan dan kerinduan untuk mendapatkan pahalanya menjadi mantap. Lalu kerinduan itu akan mendorongnya untuk mencari tambahan dan mengincar derajat yang tinggi yaitu keridhaan Allah SWT. Sedangkan atsar-atsar Qiamul Lail, menurut Ibul Munkadir, kelezatan di dunia ini hanya tinggal tiga, yakni bangun malam, bertemu teman dan shalat berjamaah. 

Abu Sulaiman berkata, ahli bangun malam yang beribadah di malam hari merasa lebih nikmat daripada ahli hiburan yang tengah menikmati hiburannya. Andaikata tidak ada malam, niscaya aku tidak ingin tinggal di dunia. Menurut Abdullah Ibnu Mas'ud rahimahullah, apabila mata manusia terpejam ia bangun lalu terdengar darinya dengungan seperti dengungan lembah sampai pagi. Wallahu a'lam. Shalallahu 'alihi wa sallam. Subhanakal lahumma wa bihamdika...*