 |
| Jambatan Cisadea- Sindangbarang / Google Maps |
JCS - Hampir semua jembatan di wilayah Cianjur selatan menjadi daya tarik warga untuk ngabuburit. Seperti jembatan Cisokan Parigi, jembatan Cisantaja Leles, jembatan Cisadea Sindangbarang, Ciselang, jembatan Leuwi Lutung Tanggeung dan jembatan lainnya. Terkecuali jembatan Sukanagara sudah dari dulu selalu dipenuhi para penjual buah, tempat ngetem mobil umum jurusan Cianjur-Kidulan, serta tempat santai amang-amang ojek sambil nunggu penumpang ojek yang turun dari mobil kidulan.
Nah, dalam menghiasi liburan panjang kali ini, jembatan-jembatan tersebut mendadak menjadi tempat hiburan gratis bagi mereka. Terlebih jika sore hari, sambil menunggu waktu berbuka tiba, puluhan warga yang didominasi anak-anak baru gede (abg) terlihat asyik 'nariung' (kumpul) di pinggir kiri-kanan badan jembatan. Menurut Andi (20), warga Tanggeung, jika sudah sore hari, jembatan Leuwi Lutung Tanggeung sudah banyak warga yang berjejer di sekitar jembatan.
Tak banyak kegiatan dan entah apa yang dibicarakan mereka? Yang penting mereka ngbuburit dan antusias melihat-lihat riak-riak air mengalir menabrak bebatuan di bawah jembatan, membuat mereka merasa indah hingga tak terasa tibanya bedug maghrib. Begitu jelas terdengar magrib, mereka langsung nyetater motor dan tancap gas pulang ke rumahnya masing-masing. "Saya bahkan mengajak anak-anak agar tidak bosan di rumah, lumayan kan nunggu azan maghrib jadi tidak terasa. Bahkan, tak cuma warga sekitar warga luar seperti yang lewat ke kota suka berhenti dulu di sini," ujarnya, Jumat (1/6/2018).
Sementara itu, menurut pengguna jalan yang lewat, berharap agar mereka, sekalipun asyik ngabuburit tapi jangan sampai menghalangi orang-orang pengemudi roda empat maupun roda dua. Pasalnya, banyak mereka parkir motor terlalu tengah jembatan. "Lebar jembatan kan tidak seberapa lebar, jadi kalau belah kiri dan kanan sama ada motor parkir bikin jalan sempit. Itu bisa menimbulkan masalah," seloroh Ajid pengemudi Elef Ciogongan, Jumat. (tas).