Guru -->

Advertisement

Guru

Admin
Sabtu, 02 Juni 2018

Ilustrasi 
Seorang guru yang baik selalu berniat mencari ridha Allah SWT dalam mengajar; tidak mencari kemuliaan di mata penguasa, tidak memasang tarif untuk ilmunya, tidak mendekati anak-anak orang kaya dan menjauhi anak-anak orang miskin; menunjukan akhlak-aklhak baik yang dijelaskan di dalam syariat, atau yang sesuai dengan perintah Allah SWT; bermuka ceria namun tidak vulgar, santun, sabar, menghindari perbuatan tercela, selalu berhati-hati (dalam masalah halal-haram), khusu', tenang, anggun dan rendah hati.

Seorang guru hendaklah ia berusaha keras agar murid-murid selalu menemukannya dalam ketaatan kepada Allah SWT, memperbanyak dzikir dan ibadah kepada Rabb. Dan ia harus ekstra hati-hati terhadap sifat dengki, riya' ujub dan meremehkan orang lain. Guru harus bersikap lemah lembut kepada mereka. Ia harus menyambutnya dan memperlakukannya dengan baik menurut kondisi yang ada, serta memberikan nasihat yang baik kepadanya.

Karena Rasulullah SAW bersabda: "Adainun nashihatu lillahi wa likitaabihi wa lira sulihi wali a imm matihil muslimiina wa 'am matihim: Agama dalah nasihat bagi Allah, Kitab SuciNya, RasulNya, para pemimpin kaum muslimin dan orang-orang awammnya." Guru harus mengasihi, mentransfer ilmu kepadanya dan memperhatikan kemaslahatannya sebagaimana ia memperhatikan kemaslahatan anaknya dan kemaslahatan dirinya; guru harus rendah hati kepada orang yang sering datang kepadanya untuk menimba ilmu. 

Abu Ayyub As-Sakhtiyani mengatakan, "Seorang ulama seyogianya menaruh tanah di atas kepalanya karena tawadhu' (merendahkan diri) kepada Allah." Ia harus membersihkan hatinya dari hal-hal yang mengganggu konsentrasinya saat duduk bersama mereka; memberikan ilmu secara proporsional.

Jagan terlalu banyak mentransfer ilmu kepada orang yang tidak sanggup menerima ilmu yang banyak; memuji atau mengapresiasi prestasi dan kecerdasan murid-murid sepanjang tidak ada kekhawatiran akan timbulnya fitnah, seperti besar kepala dan sebagainya. Hendaklah ia memberikan teguran yang halus kepada murid yang ceroboh sepanjang teguran itu tidak membuatnya lari dari ilmu. 

Tidak boleh dengki kepada salah satu murid/siswa/santri yang tampak menonjol dan tidak boleh beranggapan bahwa nikmat Allah SWT yang diberikan kepadanya terlalu banyak. Karena dengki kepada orang lain sangat diharamkan, apalagi kepada seorang murid yang kedudukannya sama seperti anaknya sendiri dan keutamaan yang dimilikinya akan berimbas kepada gurunya di Akhirat berpupa pahala yang banyak dan di dunia berupa pujian yang bagus, serta bakal dikenang depanjang masa.

Wallahu a'lam bish-shawab. Semoga Allah SWT berkenan memberikan kita pertolongan. Amiin. Subhanakal lahuma wa bihamdika...