Tidur -->

Advertisement

Tidur

Admin
Minggu, 27 Mei 2018

Ilustrasi 
Tidur yang paling bermanfaat adalah ketika seseorang sangat membutuhkan istirahat (tidur). Tidur pada awal malam lebih bermanfaat daripada tidur pada akhir malam. Tidur pada tengah hari lebih bermanfaat daripada tidur pada pagi atau sore. Dan semakin dekat tidur dari waktu pagi atau sore hari semakin sedikit manfaatnya dan semakin banyak bahayanya. Terutama tidur pada waktu Asar dan tidur pada pagi hari kecuali bagi orang yang kurang tidur di malam hari. Makruh tidur di antara shalat subuh dan terbit matahari. 

Karena itu adalah waktu mencari ghanimah dan berjalan beribadah. Waktu itu adalah yang sangat istimewa bagi orang-orang yang berjalan menuju Allah SWT. Karena waktu itu adalah permulaan dan pembukaan siang yang merupakan waktu turunnya rizki, datangnya pembagian dan hadirnya berkah. Dan dari situlah muncul siang hari dan hukum semuanya terseret kepada hukum rentang waktu tersebut. Jadi seyogianya tidur pada waktu ini hanya untuk orang yang terpaksa.

Jadi secara umum tidur yang paling tepat dan paling bermanfaat ialah tidur pada sepertiga malam yang pertama dan seperenam malam yang terakhir. Yaitu sekitar delapan jam. Ini adalah tidur yang paling normal menurut para dokter. Lebih dari itu atau kurang dari itu menurut mereka dapat menimbulkan penyimpangan yang diinigikan di dalam tabi'at (kondisi alami tubuh). Salah satu tidur yang tidak bermanfaat ialah tidur pada awal malam setelah maghrib. Rasulullah SAW tidak menyukai hal itu. Jadi tidur semacam ini makruh dalam pandangan syra' maupun ilmu kesehatan.

Selain itu terlalu banyak tidur akan membuat umur terbuang sia-sia, shalat tahajud terlewat. Padahal umur adalah mutiara yang paling berharga. Umur adalah modal utama manusia dalam berbisnis (dengan Tuhan). Sementara tidur adalah kematian. Sehingga memperbanyak tidur akan mengurangi umur.

Kemudian shalat tahajjud memiliki keutamaan yang sangat jelas. Sementara tidur akan membuat manusia melewatkannya. Jika tidur sudah menguasai seseorang maka apabila ia melaksanakan shalat tahajjud, ia tidak akan merasakan manisnya ibadah. Wallahu a'lam. Subhanakal laahumma wa bihamdika...