Rupiah Tembus Rp14 ribu. Apakah Bisa Terjadi Krisis? -->

Advertisement

Rupiah Tembus Rp14 ribu. Apakah Bisa Terjadi Krisis?

Admin
Sabtu, 26 Mei 2018

Ilustrasi 
JCS - Pelemahan rupiah hingga melebihi Rp. 14 ribu per USD kini menjadi kekhawatiran masyarakat, bahwa krisis yang terjadi pada 1998 akan terulang kembali. Bahkan, beberapa pihak menyebut bahwa ekonomi Indonesia tengah waspada krisis. Rizal Ramli mengingatkan saat Indonesia mengalami krisis dahsyat pada 1998 silam. 

Sebelumnya juga terjadi tahun 1996. Ketika itu, menurut Rizal, sudah mengingatkan pemerintah akan dihadapkan masalah badai krisis. Ia katakan hati-hati karena awan mendung di atas Indonesia menjadi krisis, tapi masukkan itu dibantah analisis internasional, BI dan Kemenkeu. "Padahal hitungan kami saat itu sederhana, yaitu indikator account defisit Indonesia negatif cukup besar, bikin rupiah melemah dan utang Indonesia, swasta banyak banget. Rupiah over value 8 persen saat itu, tapi kami dibantah," katanya. Pemerintah saat itu, kata Rizal, masih bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih sangat kuat di Asia Tenggara. Namun, tak lama berselang, Indonesia dihantam krisis ekonomi hebat.

Terkait itu, diutarakan ekonom Kwik Kian Gie. Menurut Kwik, jika melihat di era Jokowi saat ini, nilai tukar rupiah sudah rontok mencapai Rp. 40 persen. Kwik, tak banyak berkomentar atau mengulas masalah ini. Menurutnya, dari data di atas sudah bisa didapat kondisi fundamental Indonesia. "Kalau kita melihat begini, dampak fundamental sudah tercermin dari rupiah," terang Kwik. Meskipun demikian, pemerintah Jokowi menyakini bahwa ekonomi Indonesia masih aman. (tas/rus).