Pelajaran -->

Advertisement

Pelajaran

Admin
Rabu, 02 Mei 2018

Ilustrasi 
"Theres nothing new under the sun," begitu kata pepatah. Tak ada yang baru di kolong langit ini. Dan keterlaluan sekali jika kita, manusia kini, tak mampu mengambil pelajaran dari kebijakan-kebijakan masa silam.

Menurut dramawan Yunani Kuno, Aeschylus, the reward of suffering is experince, alias anugerah terindah yang pernah diberikan oleh penderitaan adalah pengalaman, atau pelajaran.

Ia tahu arti penderitaan. Bahkan dijuluki 'father of tragedy'. Karena ia memang penulis naskah drama kuno tentang tragedi dan penderitaan yang nyaris tak menemukan tandingan. Saya tak tahu banyak tentang Aeschylus. Saya hanya sepintas membaca beberapa master piece yang pernah ia lahirkan seperti Agamemnon, Promethheus Bound, atau Seven Against Thebes. Tapi saya langsung setuju dengan kata-katanya dalam kutipan di atas. Bahwa penderitaan memberikan sesuatu yang sangat berharga; pengalaman, pelajaran dan hikmah.

Banyak isyarat yang memberikan kita pelajaran. Cuma ingatan kita terlalu tumpul untuk mengetam tanda-tanda dan memetik pelajaran. Beribu isyarat bertabur di depan mata dan di atas kepala, namun apa lacur, kepekaan seolah ditakdirkan tak pernah menjadi milik kita. Kalau terjadi bencana, bukan orang-orang yang pertama yang merasakannya. Jika tragedi mengepung dan mengulang, maka sekarang, bukan manusia pertama yang mengalaminya. Begitu pula dengan sesuatu yang membahagiakan, hari ini, sekali lagi, kita bukan yang pertama menerimanya. Sejarah selalu berualang. Hanya waktu dan ruang saja yang berbeda. Sejarah selalu kembali terjadi. Hanya peristiwa dan pemain lakon saja yang berganti. Dan seharusnya, pengalaman memberikan kita pelajaran yang berguna. Bagaimana seharusnya menghadapi musibah. Bagaimana selayaknya menerima anugerah.

Dulu, Nabi Nuh AS telah menjadi contoh bagaimana manusia bisa selamat menghadapi banjir bandang yang menjulang Nabi Yusuf AS telah mentakwilkan mimpi bagaimana seharusnya menghadapi paceklik yang mencekik. Dulu juga Nabi Musa AS dan Ibrahim AS, telah pula mengajarkan bagaimana menghadapi orang-orang zalim. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari semua itu, lalu lekas memperbaiki diri. Wallahu a'lam.