Hati Mati & Sakit -->

Advertisement

Hati Mati & Sakit

Admin
Minggu, 06 Mei 2018

Ilustrasi
Hati mati ialah hati yang tidak hidup. Ia tidak mengenal Tuhannya, tidak menyembahNya dengan cara melaksanakan perintahNya, tidak mencintaiNya dan tidak meridhaiNya. Justru berpihak kepada syahwat dan kesenangannya, kendati dimurkai dan dibenci oleh Tuhannya. Bila ia memuaskan syahwatnya, ia tidak peduli apakah Tuhannya ridha ataukah murka. Ia menyembah kepada selain Allah dalam bentuk kecintaan, ketakutan, harapan, kerelaan, kebencian dan penghormatan.

Jika ia mencintai, ia mencintai karena hawa nafsu. Jika ia membenci, ia membenci karena hawa nafsu. Dan jika ia memberi, ia pun memberi karena hawa nafsu. Ia lebih suka memprioritaskan hawa nafsunya daripada ridha Tuhannya. Maka hawa nafsu adalah pemimpinnya, syahwat adalah komandannya, kebodohan adalah penuntunnya dan kealpaan adalah kendarannya.

Pikirannya sibuk dan terbuai oleh kemabukan hawa nafsu dan kecintaan pada kenikmatan sesaat. Ia dipanggil untuk datang kepada Allah dan rumah Akhirat dari tempat yang jauh, tetapi ia tidak menggubris orang yang memberinya nasihat dan lebih suka mengikuti setan yang durjana. Hal-hal sesaat yang membuatnya merasa benci dan suka. Hawa nafsu membuatnya tuli dan buta terhadap apa saja selain kebatilan. Bergaul dengan pemilik hati semacam ini adalah penyakit, berteman dengannya adalah racun dan duduk dengannya adalah petaka.

Kemudian hati sakit; ialah hati yang hidup tapi menyandang penyakit. Ia memiliki dua unsur yang memasukannya silih berganti. Ia tergantung pada unsur yang lebih dominan. Ia memiliki kecintaan, keimanan, keikhlasan dan kepasrahan kepada Allah SWT 'Ajawazala yang merupakan unsur kehidupannya. Tetapi ia juga memiliki kecintaan kepada syahwat, dorongan untuk memprioritaskannya dan ketamakan untuk mendapatkannya, serta perasaan dengki, 'ujub alias bangga hati, sombong, selalu ingin di atas, senang terhadap kerasukan dan gila jabatan yang merupakan unsur kebinasaan dan kehancurannya. Ia diuji di antara dua panggilan: pertama, panggilan yang mengajukan kepada Allah, RasulNya dan rumah Akhirat. Kedua, panggilan yang mengajaknya kepada kenikmatan sesaat. Dan ia akan menjawab panggilan mana yang pintunya lebih dekat dan tempatnya lebih mudah dijangkau.

Jadi, hati yang pertama adalah hati yang hidup dan khusu'. Hati yang kedua adalah hati yang kering dan mati. Dan hati yang ketiga adalah hati yang sakit; adakalanya lebih dekat kepada keselamatan dan adakalanya lebih condong kepada kehancuran. Wallahu a'lam.*