Demi Sembako, Dua Anak Meninggal -->

Advertisement

Demi Sembako, Dua Anak Meninggal

Admin
Kamis, 03 Mei 2018

Ilustrasi / SINDOnews
Sabtu, 23 April 2018 adalah hari yang dinanti-nanti ibu Komariah, untuk mendapat sembako gratis dari panitia Forum Untukmu Indonesia (FUI) di Monas Jakarta Pusat. Komariyah menyesal dan minta maaf kepada Rizki yang meninggal.

Seperti apa kisahnya? Berikut tulisannya!

Komarian (56) warga Pademangan, Jakarta Utara. Sabtu itu Komariah sudah berniat ingin ke acara pembagian sembako di lapang Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Komariah sudah mendapat kupon dari RW. Pikiran dan hati Komariah jadi ingin mengajak anaknya, Rizki Syahputra (10). Alasannya, karena di sana ada area bermain untuk sang buah hati. Usut-punya usut, acara digelar FUI di sana.

Derai air mata bu Komariah terlihat. Sambil menyeka air matanya, Komariah menceritakan saat berangkat Rizki dalam kondisi sehat. Dia bersama Rizki pergi ke Monas naik bus Mayasari Bakti. Tutur Komariah, naik dari Ancol turun di Monas. "Saya turun di Monas jam 10. Karena agak jauh ke lokasi, lalu saya jalan kaki sambil menggendong Rizki," kata Komariah di kediamannya.

Perempuan yang tak muda lagi mengaku letih usai menggendong mendiang Rizki. Akhirnya, ia memastikan untuk tidak mengantri dalam mengambil sembako. Dia menyebut saat itu sekitar pulul 11.00 dan antrian sudah menyebut, Rizki pun minta diturunkan dari gendongan dan ngaku lapar. Selama beberapa menit, Rizki mengaku lapar. Komariahpun mengajak jagoan kecilnya itu untuk mengantri ke stand pengambilan makanan. Ada dua kupon yang dipegang untuk mereka. "Saat itu seingat saya ada sembilan orang di depan saya ada yang sedang ngantri," ujarnya. Malang ia dan mendiang Rizki dirangsek oleh orang-orang dari belakang yang juga ingin menukarkan kupon. Keduanya terdorong-dorong. "Saya sudah nunggu ngantri, nggak tahunya ada gerombolan dari belakang ngedorong Rizki hingga terjatuh," tutur Komariah.

Menurut Komariah, kindisi sudah tidak kondusif. Saling dorong pun tak terhindarkan. Saat mau menghindar dan pindah ke belakang, Rizki justru terdorong jatuh lagi dari antrian di depannya...
"Saya sudah berteriak, anak saya terinjak, anak saya terinjak," kata Komariah sambil tangannya sedikit memperagakan.

Akhirnya, diakui Komariah, kupon antrian dilemparkan, tidak jadi ngambil sembako karena membela anak lalu dibawa kebelakang dekat tenda panitia. Sambil menahan air mata, lemes, terlebih saat melihat Rizki tidak mampu berdiri. Malah Rizki muntag-muntah dan kejang. "Sayang menyesal sudah mengajak Rizki ke acara gratisan," imbuhnya.

Sebelum Rizki dibawa ke RSUD Tarakan, banyak yang membantu Komariah dan Rizki seperti anggota TNI, Polisi, panitia dan medis. Bahkan dokter di sana nyuruh dirujuk ke RSUD. Sambil tersak, ia bercerita lagi, saat pukul 02.00 WIB, Minggu (29/4), dinihari, Rizki di bawa ke ruang PICU. Bungsu dari ke empat bersaudara itu pun menghembuskan nafas terakhir, innalillaahi, pas waktu menunjukan pukul 4.35 WIB. Ternyata, seorang anak lainnya meninggal dunia di RS ini pukul 5.00 WIB. Itu dalam acara yang sama untuk mendapatkan makanan gratis yang membawa duka yang sangat dalam. (tas).