Menang -->

Advertisement

Menang

Admin
Sabtu, 28 April 2018

Ilustrasi 
Pembaca JCS yang baik, tulisan ini hanya sekedar mengingatkan Anda khususnya untuk saya dan teman-teman terbaik di redaksi JCS.

Judulnya Menang. Sebenarnya tak hanya kenangan dan ingatan saja yang dihasilkan oleh sejarah. Tapi juga pelajaran. Sebuah pembelajaran dari masa silam, yang bisa dilakukan oleh kita sebagai manusia.

Sejarah kekalahan mengajarkan pada kita bagaimana seharusnya memetik hikmah dan kemenangan. Begitu pula dengan sejarah kemenangan, sesungguhnya sedang mengajarkan pada kita yang mengakui manusia ini, tentang apa itu ancaman dan bagaimana menangkap peluang. Silam yang kelam, sejatinya meminta kita untuk berkaca dan mewujudkan kegemilangan di hari esok dan selanjutnya. Insyaalloh.

Tapi sayangnya, ingatan kita begitu pendek, lagi rapuh. Kita mudah lupa dan melupakan. Bahkan mudah menyerah. Sejarah hanya menjadi masa lalu dan tumpukan cerita usang. Lalu pada titik tertentu, kita hanya bisa menyesal, sekaligus mengulangi kesalahan. Alpa pada sejarah dan masa silam.

Orang-orang kalah tak pernah benar-benar belajar dari dan tentang kekalahan. Yang mereka mau hanyalah kemenangan, karena mereka lebih jadi pecundang. Namun mereka tak pernah benar-benar belajar, bagaimana harus menang. Dan mereka akan terus kalah, dan dikalahkan. Benar atau tidak, bukan masalah besar. Kebenaran yang tak belajar dimenangkan, akan terus kalah, dan dikalahkan. Lalu kita hanya bisa menyesal, sekaligus menguangi kesalahan. Pun para penguasa dan pemenang, mereka tak benar-benar belajar tentang arti kemenangan. Satu-satunya yang mereka tahu cuma mereguk nikmat kekuasaan sampai dasar cawan. Pada titik tertentu, mereka juga akan menyesal, lalu menjadi orang-orang kalah. Mereka terkadang dikalahkan oleh kebenaran, tapi sering terjadi justru, mereka dikalahkan oleh kekuasaan yang lebih besar namun belum tentu benar. Mereka dikalahkan oleh yang siap jadi pemenang.

Ingatan kita begitu pendek dan rapuh. Tapi kita menyebut diri manusia, yang seharusnya menjadi makhluk pelaku dan pembuat sejarah. Menang atau kalah sebenarnya bukan sesuatu yang istimewa. Keduanya adalah hal yang biasa, dan selalu dipergilirkan. Tapi menang atau kalah menjadi penting, jika kebenaran menjadi taruhan besar dalam sebuah pertandingan. Atau pertempuran. Kebenaran tak boleh kalah, atau dikalahkan, hanya para pembawa pendek ingatan, bebal belajar, dan tak siap untuk menang. Memang ada saatnya menang. Dan itu harus diciptakan, direbut, dimenangkan.

Jika dimasa lalu kita kalah karena bebal, seharusnya kini kita sudah mahir belajar. Jika di hari silam, kita kalah karena tak punya kekuatan, seharusnya kini kita sudah tumbuh menjadi perkasa dan diperhitungkan. Jika di waktu lampau kita jadi pecundang karena bercerai berai dan tak bersatu, seharusnya kita sudah utuh kini. Tapi itu semua bisa terjadi, jika ingatan kita panjang, maka belajar dari sejarah silam. Dan tak mengulang kealpaan. Dan terlebih lagi, karena kita adalah manusia yang harus memenangkan kebenaran dan kebaikan! Subhanallah.*