Curhat Berita -->

Advertisement

Curhat Berita

Admin
Rabu, 04 April 2018

Ilustrasi 
JCS - Menulis berita merupakan suatu upaya untuk bercerita, menerapkan, atau menyampaikan informasi suatu peristiwa dalam bentuk tertulis. Dalam menulis teks berita pastinya informasi yang dikemas (ditulis-red), ialah fakta bukan opini. Meski ada semacam opini dan editorial yang dibuat sesorang namun ia tidak melabrak etika jurnalistik, kemudian dipadukan dengan kekuatan imajinasi dirinya. Pembaca JCS, teks berita disusun harus mengandung unsur atau prinsip 5 W-1 H. 

What: Peristiwa yang terjadi? Who: Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut? Where: Dimana peristiwa itu terjadi? When: Kapan peristiwa tersebut terjadi? Why: Mengapa peristiwa itu terjadi? How: Bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut?

Di-zaman now ini berita sudah menjadi konsumsi jamaah netizen dan semua orang. Sebab melalui berita kita dapat berbagi informasi, baik mengenai peristiwa terbaru maupun perkembangannya. Berita bisa kita dapatkan melalui media cetak, elektronik, internet, atau pun sekedar dari mulut ke mulut (konvergensi media-red).

Berita juga beragam mulai berita olahraga, ekonomi, politilk. Namun, tidak semua peristiwa layak dijadikan sebagai berita. Kadangkala karena tingginya kebutuhan akan berita, ada-ada saja penulis yang menganggap Traffic sebagai yang terpenting. Dalam menulis berita mereka lebih mementingkan bagaimana meningkatnya Traffic berita daripada isi berita (nilai berita-red). Tapi kadang salah kaprah, karena yang perlu diperhatikan pertama kali oleh penulis berita adalah bagaimana menulis berita yang baik, menarik dan sesuai aturan. Meski memang untuk JCS sendiri jauh dari sempurna. Tapi sepengetahuan saya yang belajar menulis, misalnya ketika saya akan menempuh untuk memegang kartu PWI Kabupaten, Provinsi hingga memperoleh kartu PWI Pusat (Nasional), dihadapkan tantangan syarat minimal sarjana, pengalaman di media dua tahun (minimal), bukti tulisan, dan dalam waktu sekian menit harus menuntaskan satu topik berita.

Intinya kalau terjun ke dunia jurnalis, reporter, kontributor alias wartawan harus benar-benar memegang 15 jurus. 1 Memegang peristiwa untuk dijadikan berita. 2 mencari sumber berita. 3 Wawancara, observasi dan dokumentasi. 4 Mencatat hal-hal penting seperti 5W + 1 H tadi. 5 Membuat kerangka alias gambaran kasar. 6 Menulis Teras Berita/ Alinea pertama (mukadimah). 7 Menulis isi berita. 8 Penyuntingan berita (lama lokasi dan narasumber). 9 Tidak mengandung fitnah, hasutan, dan kebohongan. 10 Tidak menonjolkan unsur kekerasan, seksualitas, perjudian. 11 Tidak mempertentangkan suku, agama, ras, dan golongan. 12 Tidak merendahkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. 13 Tata bahasa dan kosakata (SPOK). 14 Tanda baca dan standar kalimat. Hindari kalimat panjang (maksimal 16 kata). Sebab susunan kalimat pendek akan mudah dimengerti dan enak dibaca dibanding kalimat yang panjang tak beraturan. 15 Kutipan, atribusi, memperkuat, menegaskan atau memberi fakta dalam berita.

Di samping itu seorang jurnalis memiliki mental baja, peka, move on, serta mengikuti P3PS (Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran) yang dibuat pemerintah. Demikian pembaca JCS! Semoga bermanfaat. (Tas).