 |
| Ramadhan |
Setiap kali hendak memasuki bulan Ramadhan, hati ini berdebar-debar. Ada yang tidak bisa dijelaskan dengan kata. Ada rasa gugup, ada kecemasan, ada rasa penuh harap, dan ada pula penyesalan. Tak bisa terkatakan.
Ramadhan laksana sebuah undangan dari Maha Kekasih untuk para pecinta; seperti sebuah gerbang yang terbuka menuju kota, tempat di mana cinta melimpah, rindu mengombak bergulung-gulung dan segala kebaikan terhampar menyebar. Cinta yang seharusnya membuat kita besar. Rindu yang seharusnya membuat dalam dan meluaskan kebaikan.
Ramadhan adalah undangan Sang Maha Kekasih, pada kekasihNya untuk mengadukan kerinduan. Pada malam hening bersujud dan ruku' dalam takbir dan tahiyat, Ramadhan seolah menjadi jembatan yang akan mengantar kita merengkuh jarak yang paling dekat dengan yang Maha Mencinta. Ramadhan tak ubahnya gerbang yang terbuka, dan kita bisa berduyun-duyun berebut nikmat yang seolah tak ada habisnya.
Nah, saudara/i muslim muslimah JCS, persiapan apa yang sudah kita lakukan untuk memenuhi undangan itu? Apa saja yang telah kita rencanakan untuk mendatangi undangan itu? Tinggal menghitung minggu dan hari kita akan menyongsong bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Tidakkah kita berharap, bulan itu akan menjadi saksi dalam hidup kita yang membuat Allah SWT ridha, lalu tersenyum ketika hisab tiba. Mudah-mudahan kita masih hidup dan bertemu Ramadhan nanti. Marhaban ya Ramadhan, peluklah aku dalam berkahMu. Wallahu a'lam bish-shawab. *