3 Hal Besar Yang Mengilhami Karya Besar -->

Advertisement

3 Hal Besar Yang Mengilhami Karya Besar

Admin
Senin, 19 Maret 2018

Ilustrasi 
JCS - Dalam hidup, paling tidak ada tiga hal besar yang banyak mengilhami karya-karya besar lahir dari buah pikir manusia. Yakni, cinta, wanita dan kematian. Mungkin banyak hal lain yang tak kalah dahsyatnya, tapi untuk kali ini mari kita membicarakan satu diantara tiga inspirasi di atas, yakni kematian.

Ingat nama Subagio Sastrowardoyo. Namanya masih menjadi ikon tersendiri dalam khazanah sastra Indonesia, justru karena salah satu puisinya yang berisi tentang kematian. "Dan Kematian Makin Akrab," begitulah judul puisi yang ditulisnya semasa hidupnya.

Dalam puisi tersebut, Subagio bercerita, bahwa kematian sebenarnya sangat akrab sekali dengan kita, "Seperti teman kelakar yang mengajak tertawa," tulisnya. Tapi apakah cukup dengan menuliskan puisi tentang kematian manusia akan mengabadikan hidupnya? Tentu tak cukup.

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Subhanallah. Pepatah itu, cukup mampu menjawab pertanyaan di atas. Tak ada yang mampu mengabadikan hidup manusia, selain peninggalannya. Maka tak heran jika Rasulullah SAW jauh-jauh hari pernah bersabda. "Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat untuk lingkungannya."

Sekarang masalahnya ialah, sering kali kita lupa, bahwa sesungguhnya hidup ini adalah untuk mati. Tak kurang dan tak lebih. Kehidupan dunia dengan segala pernik dan warnanya dibanyak waktu telah membuat kita gila. Kian dekat dunia digapai, kian besar bahaya dituai. Bak terangnya sinar lampu dunia telah membuat kita gelap mata, bahwa semakin dekat kita dengan sumber cahaya, semakin tinggi pula suhu dan panasnya. Dan kita bisa terbakar di dalamnya dengan sia-sia.

Sekarang lah saatnya kita sadar, dan penuh hati-hati dalam menjalani hidup, bahwa hidup yang selama ini kita jalani, ternyata hanya bersiap untuk menuju kehidupan yang lebih nyata. Meski demikian, bukan tempatnya kita hanya memikirkan mati dan keabadian saja, kehidupan dunia pun penting, tak bisa kita lepaskan begitu saja.

Pembaca JCS yang budiman! Kita seorang muslim selayaknya jika siang kita seperti singa yang mencari buruan nya. Tapi jika datang senja-malam, kita akan menjadi rahib yang merintih meminta ampun dan berkah pada Tuhan, Allah SWT. Karenanya, "Kematian yang tiba-tiba adalah rahmat bagi orang beriman dan nestapa bagi orang durhaka," demikian sabda Rasulullah SAW. Wallahu a'lam bish-shawab.*