Kita Ini Siapa, Pendidik Atau Pengajar? -->

Advertisement

Kita Ini Siapa, Pendidik Atau Pengajar?

Admin
Minggu, 19 November 2017

Ilustrasi

Guru…, digugu dan ditiru. Suatu padanan kata yang terasa berat dipikul. Segala tingkah laku, sifat, dan tutur kata kita menjadi teladan bagi anak didiknya. Di masyarakat umum, dahulu guru merupakah tokoh yang sangat dihormati dan dihargai. Guru dianggap orang yang memiliki kemampuan serba bisa.

Akan tetapi, saat ini semua itu tinggal cerita dan menjadi sejarah di lembaran buku kehidupan. Guru bukan segalanya dan kehilangan akan makna. Hilang sudah predikat tertinggi yang disandang oleh guru: PAHLAWAN TANPA TANDA JASA.

Bisakah paradigm seperti dulu yang penuh penghargaan itu kembali lagi? Sesuatu yang mungkin tetapi sulit.

Kita mengajar hari ini merupakan gambaran guru di masa yang akan datang. Gaya mengajar kita hari ini akan menjadi cerita dan teladan guru (siswa hari ini) di masa depan. Guru adalah secercah harapan di masa yang akan datang. Peradaban berkembang karena pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik tergantung pada kualitas dan kuantitas guru, kurikulum, dan system pendidikan itu sendiri. Pendidikan di kita sudah berganti-ganti kurikulum, berganti-ganti pula nama materinya (Satuan Pengajaran dan Satuan Pendidikan), dan berganti pula nama kurikulumnya.

Kapan kita memiliki kualitas pendidikan yang tinggi jika kurikulumnya selalu berubah? Kita sudah merdeka puluhan tahun. Masa sampai ini masih menjadi masa pencarian dan pendewasaan kurikulum.

Kalau selalu berganti begitu, timbulah pertanyaan mendasar: Apa bedanya mendidik dan mengajar? Ada sebagian orang yang mengatakan   mendidik itu lebih ke aspek afektif, sedangkan mengajar lebih condong ke aspek kognitif (atau transfer ilmu). Betulkah begitu?

Jawabannya kurang benar. Dampaknya akan berimbas pada pengertian pendidik dan pengajar. Ini masih kata sebagian orang, pendidik adalah orang yang mendidik siswanya menjadi orang yang terdidik segala aspek pembelajaran, sedangkan pengajar adalah orang yang memberikan atau menyampaikan bahan ajar saja tanpa proses pendidikan. Padahal sesungguhnya pendidikan adalah proses tindakan untuk memenuhi dan mengatasi situasi hidup dan kehidupan.

Akan tetapi berdasarkan buku proses pembelajaran, teori pembelajaran, dan inovasi pembelajaran diungkapkan terletak jelas perbedaan antara mendidik dan mengajar atau pendidik dan pengajar, yaitu sebagai berikut:
No
Mendidik
Mengajar
1.
Otak difungsikan untuk memproses pengetahuan
Memfungsikan otak sebagai gudang informasi/pengetahuan.
2.
Pengetahuan dianalisis dan disintesis
Pengetahuan untuk dihafal
3.
Hasil berupa penciptaan
Hasil berupa penjiplakan/imitasi
4.
Guru lebih banya bertanya ketika mengajar
Guru lebih banyak menjelaskan, siswa lebih banyak mendengarkan.
5.
Ditemukan banyak alternative baru sebagai jawaban
Hanya ada satu jawaban final, yaitu dari guru
6.
Mendorong siswa untuk berpikir
Menyuruh siswa untuk menghafal
7.
Siswa yang berhasil ialah siswa yang kreatif
Siswa yang berhasil ialah mereka yang jago menghafal
8
Tidak bergantung pada guru
Sangat bergantung pada guru
9.
Memiliki beragam sumber belajar
Hanya memiliki satu sumber belajar yaitu guru
10.
Siswa memiliki kemampuan untuk belajar mandiri
Siswa tidak memiliki kemandirian untuk belajar
11.
Mengembangkan potensi otak
Menelantarkan fungsi otak
12.
Indicator sukses: tindakan yang berhasil dilakukan.
Indicator sukses: pengetahuan yang berhasil dikumpulkan


Jadi, kita ini sesungguhnya siapa? Pendidik atau pengajar? Siswa atau murid? Atau malah ngaku-ngaku guru? Atau ngaku-ngaku murid? Hanya hati kita yang mengetahuinya. Mari kita perbaiki diri kita untuk masa depan Indonesia yang lebih baik lagi.

Penulis: Taufik Hidayat