Pertolongan Pada Saat Terjadi Benturan Kepala Saat Berolahraga -->

Advertisement

Pertolongan Pada Saat Terjadi Benturan Kepala Saat Berolahraga

Admin
Selasa, 17 Oktober 2017

Choirul Huda meringis kesakitan setelah berbenturan dengan dua pemain (Foto: tvone)

Baru-baru ini Insan Sepakbola Indonesia berduka atas meninggalnya Choirul Huda. Dia merupakan pemain sepak bola Indonesia yang sampai kini hanya membela klub Persela Lamongan di Liga 1 Indonesia. Ia bermain di klub tersebut sejak tahun 1999.

Choirul Huda terkena serangn Hypoxia atau kekurangan oksigen disebut menjadi penyebab kematian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Insiden itu terjadi saat Persela menjamu Semen Padang, Minggu (15/10/2017). Huda yang sedang berusaha untuk menyelamatkan gawang berbenturan dengan dua pemain; pemain Persela lainnya, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.

Belajar dari peristiwa tersebut, tidak ada salahnya kita agar memperkhatikan resiko dan cara mengantisipasinya. Seperti yang di jelaskan di salah satu artikel hellosehat.com, hal-hal apa saja yang harus di perhatikan ketika terjadi benturan.

Untuk kebanyakan orang, benturan kepala dianggap sebagai risiko yang wajar, terutama jika terjadi dalam sebuah olahraga kontak fisik. Tapi cedera juga dapat terjadi di jenis-jenis kegiatan rekreasi lainnya. Seorang cheerleader dapat jatuh dan terbentur di kepalanya saat bermanuver. Orang yang sedang bersepeda atau bermain skateboard dapat kehilangan kontrol dan jatuh terantuk trotoar.

Cedera kepala sangat berbahaya. Banyak cedera kepala yang terkait dengan olahraga menyebabkan cacat permanen, kerusakan otak, atau bahkan lebih fatal lagi. Cedera otak traumatis adalah penyebab utama kematian dalam kecelakaan yang berhubungan dengan olahraga.

Apa itu cedera kepala?

Cedera kepala adalah cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak, atau otak yang disebabkan oleh trauma. Gegar otak dan memar otak adalah dua jenis yang paling umum dari cedera otak terkait olahraga. Menurut Brain Injury Association of America, lima kegiatan utama yang bertanggung jawab untuk gegar otak pada anak dan remaja usia 5 sampai 18 tahun termasuk bersepeda, basket, kecelakaan di taman bermain, dan sepak bola.

Dua jenis cedera otak yang paling umum

1. Gegar Otak
Gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis yang terjadi ketika otak tersentak atau terguncang cukup keras sehingga membentur dinding tengkorak. Hal ini dapat terjadi ketika dua atlet saling bertubrukan atau ketika seseorang jatuh dan terantuk kepalanya. Gegar otak juga bisa terjadi sebagai hasil dari pukulan kepala dari benda tumpul atau peralatan olahraga. Dalam sepakbola, menyundul bola pun tak lepas dari risiko gegar otak.

Tapi Anda tak harus mengalami benturan di kepala untuk mengalami gegar otak. Benturan keras di tempat lain di tubuh dapat menciptakan gaya cambukan yang cukup kuat untuk menggoncangkan otak.

Gegar otak menyebabkan perubahan status mental seseorang dan dapat mengganggu fungsi normal otak.


2. Memar Otak
Memar otak adalah lebam akibat perdarahan yang mengendap tidak normal di luar pembuluh darah dan membeku, mengakibatkan bengkak. Tengkorak retak adalah satu lagi tipe cedera kepala yang dapat memengaruhi otak. Jika Anda mengalami keretakan tengkorak kepala, serpihan kecil dari tengkorak bisa menusuk tulang dan menyebabkan perdarahan. Cedera seperti ini menghancurkan, merobek, dan menggeser jaringan otak halus. Cedera otak penetrasi adalah yang paling mengancam kehidupan, dan jenis yang paling fatal dari segala jenis cedera otak.

Semua jenis cedera otak adalah kejadian unik. Otak dapat menerima beberapa jenis cedera tergantung pada jenis dan seberapa kuat pukulan yang diterima oleh kepala. Satu jenis cedera kepala tertentu dapat memengaruhi satu area fungsional otak saja, meliputi daerah lain di sekitar area benturan, atau semua bidang otak.

Apa saja tanda dan gejala cedera kepala traumatik?

Tergantung dari jenis pukulan dan tingkat keparahannya, cedera otak akibat benturan kepala berkisar dari ringan hingga parah. Tanda dan gejala klasik dari gegar otak, termasuk:

  • Kebingungan
  • Depresi
  • Pusing atau masalah keseimbangan
  • Penglihatan ganda atau buram
  • Merasa pening, goyah, terhuyung-huyung
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Hilang ingatan
  • Mual
  • Sensitivitas terhadap suara atau cahaya
  • Sulit tidur
  • Sulit berkonsentrasi dan mengingat
  • CT Scan atau MRI pada otak terlihat normal

Cedera otak traumatik ringan hanya didiagnosis ketika ada perubahan status mental (hilang kesadaran, bengong, kebingungan) pada saat cedera terjadi. Indikasi bahwa cedera kepala lebih serius daripada gegar otak dan membutuhkan perawatan darurat meliputi:
  • Perubahan ukuran pupil
  • Keluar cairan bening atau darah dari hidung, mulut, atau telinga
  • Kejang
  • Fitur wajah berubah
  • Memar di wajah
  • Keretakan tengkorak atau di wajah
  • Kerusakan pendengaran, indera pencium, perasa, dan penglihatan
  • Ketidakmamuan untuk menggerakkan satu atau lebih tungkai tubuh (tangan, kaki, leher)
  • Mudah marah
  • Pusing
  • Hilang kesadaran (bisa sangat singkat, beberapa detik hingga menit, atau berjam-jam)
  • Laju pernapasan rendah
  • Gelisah, teledor, koordinasi anggota tubuh berantakan
  • Sakit kepala parah
  • Bicara cadel atau penglihatan kabur
  • Leher terasa kaku atau muntah
  • Gejala (apapun) semakin parah setelah pemulihan tahap awal
  • Pembengkakan di area benturan
  • Muntah-muntah yang konsisten

Anda tidak selalu harus kehilangan kesadaran ketika mengalami gegar otak. Efek juga mungkin terlihat langsung, atau mungkin tidak akan muncul sampai berjam-jam atau bahkan berhari-hari kemudian.

Gegar otak dapat memiliki efek kesehatan jangka panjang yang serius dan, dan bahkan sedikit benjolan di kepala dari benturan ringan pun bisa serius — memengaruhi pemikiran, sensasi, bahasa, atau emosi. Cedera otak juga dapat menyebabkan epilepsi dan meningkatkan risiko untuk kondisi seperti penyakit Alzheimer, Parkinson, dan gangguan otak lain yang menjadi lebih umum dengan bertambahnya usia.

Bagaimana cara mengatasi cedera kepala saat berolahraga?
Mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin penting untuk setiap jenis cedera berpotensi sedang sampai berat. Cedera yang tidak terdiagnosis dan tidak menerima perawatan yang tepat dapat menyebabkan cacat dan kerusakan jangka panjang. Perlu diingat bahwa meskipun kematian dari cedera olahraga termasuk jarang, cedera otak adalah penyebab utama kematian yang berhubungan dengan olahraga.

Jika Anda berpikir Anda mungkin mengalami gegar otak atau menduga bahwa orang lain mengalaminya, langkah yang paling penting untuk dilakukan adalah untuk mencegah cedera lebih lanjut. Hentikan aktivitas apa pun aktivitas Anda dan beri tahu orang lain bahwa Anda mungkin telah terluka. Kemudian dapatkan perhatian medis. Jika Anda bermain sebagai bagian dari tim, minta untuk dibawa keluar dari lapangan dan beri tahu wasit/pelatih apa yang terjadi. Jika sesama pemain memiliki tanda-tanda seperti kebingungan atau tiba-tiba hilang koordinasi, pastikan untuk melaporkan hal ini kepada pelatih.

Jika dokter memulangkan Anda ke rumah dengan orang yang terluka, dokter akan menginstruksikan Anda untuk mengawasinya dengan ketat. Ini mungkin melibatkan membangunkan orang tersebut setiap beberapa jam untuk mengajukan pertanyaan seperti “Siapa namamu?” atau “Di mana kamu saat ini?” untuk memastikan orang tersebut baik-baik saja. Pastikan Anda sudah bertanya pada dokter dan memahami gejala apa yang harus diperhatikan dan mana yang membutuhkan perhatian segera.

Bagaimana cara mencegah cedera kepala saat olahraga?
Langkah yang paling penting untuk dilakukan adalah membeli dan menggunakan pelindung kepala yang benar dan telah disetujui oleh SNI. Pastikan untuk membeli ukuran yang tepat agar pas badan dan memakai helm atau tutup kepala yang benar sesuai dengan olahraga yang dimainkan. Patuhi aturan bermain untuk setiap olahraga.

Langkah-langkah keamanan penting lainnya termasuk:

  • Memakai pakaian yang memantulkan cahaya saat bersepeda di malam hari.
  • Tidak menyelam dalam air berkedalaman kurang dari 4 meter atau di badan air di mana Anda tidak bisa melihat dasarnya, atau di air keruh.
  • Pastikan bahwa area bermain anak-anak dan peralatannya aman dan dalam kondisi baik.
  • Jangan biarkan anak-anak bermain olahraga yang belum pantas untuk usia mereka.
  • Mengawasi dan mengajar anak-anak bagaimana benar menggunakan peralatan olahraga.
  • Jangan memakai pakaian yang menghalangi penglihatan.
  • Ikuti semua aturan di taman air dan kolam renang.
  • Jangan bermain skateboard atau sepeda pada permukaan yang tidak rata atau tak beraspal.
  • Jangan bermain olahraga ketika Anda lelah atau sakit.

Olahraga membawa risiko, tetapi mereka juga datang dengan segudang manfaat seperti kebugaran, kesehatan yang baik, kepercayaan diri, persahabatan, dan sportivitas. Anda hanya perlu bermain dengan aman.

Sumber Referensi: www.hellosehat.com