Minat Baca Masyarakat Mulai Menggeliat -->

Advertisement

Minat Baca Masyarakat Mulai Menggeliat

Admin
Senin, 16 Oktober 2017

Indonesia Membaca 

Cerdas atau tidaknya suatu bangsa tergantung pada minat masyarakat terhadap membaca. Buku gudang ilmu, membaca adalah kuncinya. Jangan sampai kalimat tersebut hanyalah slogan saja.

Mari kita bercermin pada masyarakat Jepang. Mereka selalu membudayakan membaca di mana saja. Seolah mereka haus akan ilmu. Di kereta, bus, taman, atau di mana pun mereka selalu membawa dan membaca buku. Pantas saja negara mereka sangat maju dari teknologi dan peradaban.

Ironisnya di negara kita jika jalan-jalan ke taman bukan budaya membaca yang terlihat akan tetapi budaya pacaran atau berduaan yang menonjal. Sedih bukan main. Mari kita sadar akan budaya membaca, demi peningkatan kesejahteraan dan pendidikan masyarakat kita. Jangan sampai negara kita ketinggalan jauh dari negara tetangga. Kalau dulu, Malaysia dan Brunai Darusalam berguru pada kita, menyekolahkan anak didiknya di Universitas kita, dan mengirimkan guru berkualitas kita pada negara mereka. Akan tetapi saat ini, Sang Guru ketinggalan jauh dari muridnya.
Karena apa?
Jawabannya sederhana: Hilangnya budaya membaca di masyarakat kita.

Akan tetapi ketika Anda atau saya pergi ke taman atau perpustakaan sekarang ini mulai terlihat secercah harapan, mulai ada masyarakat yang mulai menilai betapa pentingnya membaca, meskipun hanya sebatas novel yang mereka baca. Bahkan pemerintah mulai menyediakan sarana untuk membaca dimulai dari ebook, buku, majalah, komputer, perpus keliling sampai pada pengharusan pembuatan perpus di setiap desa.

Cerdas tidaknya seseorang salah satunya berapa banyak buku atau keadaan yang dibaca. Semakin banyak buku yang dibaca maka semakin cerdas diri kita. Semakin banyak buku yang dibaca maka semakin tinggi pula ilmu seseorang. Ilmu itu merupakan harta yang paling ringan dibawa kemana-mana. Ilmu merupakan harta yang tidak akan ada seorang pun yang mencuri. Ilmu merupakan harta dan warisan yang tidak ternilai harganya. Al 'ilmu nurrun. Ilmu itu merupakan cahaya. Cahaya yang menerangi kehidupan.

Ketika budaya membaca sudah menggeliat, mudah-mudahan angka kemiskinan dan buta huruf berkurang serta masyarakat semakin sejahtera. Selain itu, kualitas pendidikan kita semakin meningkat bukan hanya kuantitasnya saja. Harapan ke depan, jika budaya membaca pada bangsa kita sudah menggeliat, mudah-mudahan budaya menulis pun akan menggeliat pula.

Penulis: Taufik Hidayat