Guru Humoris, Guru Dambaan Siswa -->

Advertisement

Guru Humoris, Guru Dambaan Siswa

Admin
Selasa, 17 Oktober 2017

Ilustrasi Guru Humoris

Humoris merupakan sebuah kompetensi dasar dalam pembelajaran yang harus dimiliki seorang guru. Guru yang memiliki jiwa humoris akan membuat siswa merasa nyaman dan tidak tegang dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Artinya suasa belajar menjadi cair tidak tegang. Sifat humoris merupakan salah satu daya tarik untuk siswa belajar dan betah di kelas. Dengan syarat tanpa melupakan atau meniadakan tugas, fungsi, dan kewajiban masing-masing.

Salah satu kompetensi dasar seorang guru adalah harus memiliki kemampuan menganalisis karakteristik siswa, lingkungan, dan materi pelajaran yang hendak di sampaikan sehingga diharapkan guru mampu membuat, menyusun, dan menggunakan metode yang tepat di kelas. Satu metode pembelajaran belum tentu tepat digunakan di semua kelas. Ada kelas yang harus serius dalam belajar, ada yang harus disisipi gelak tawa, dan sebagainya. Apalagi tatkala jam pelajaran menjelang siang,
saat siswa dan guru ngantuk. Berhumor ria merupakan sarana yang jitu untuk mencairkan suasana.

Seorang guru bisa menyisipkan humor di awal pelajaran untuk memberikan motivasi dan apresiasi kepada siswa sehingga di awal pembelajaran diharapkan siswa dalam keadaan fresh. Artinya humor masih dalam konteks pembelajaran dan tidak keluar dari pakem atau materi pembelajaran.

Misalkan dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris. Seorang guru memberikan tugas kepada seorang siswa yang bebal dalam belajar untuk menghapalkan kosakata bahasa Inggris. Kebetulan guru tersebut seorang guru yang cantik dan sedikit mudah tersinggung. Anak tersebut kebingungan, dimana dan kemana harus belajar kosakata Bahasa Inggris, kamus tidak punya, internetan tidak memiliki paket, dan pergi ke rumah teman pun tidak ada yang tahu alamatnya.

Ketika dalam perjalanan pulang, ia mendengar seorang lelaki berkata pada pasangannya, "Sit down, please..!" maka sepanjang perjalanan ia menghapal kosakata itu. Ketika melewati sebuah papan reklame, ia melihat kosakata "Spiderman". Ia yakin spiderman adalah kosa kata bahasa Inggris. Maka ia pun menghapalkannya. Berarti sudah dua kosa kata yang ia hapal. Ketika hendak turun dari bis, ia melihat seorangpemuda berkata, "Ladies first.." berarti ladies first, kosa kata yang ketiga yang harus dihapal.
Ke esokan harinya, ketika pelajaran bahasa Inggris, ia di suruh ke depan.
Sang guru berkata, "Kosa kata apa yang telah kamu hapal?"
"Sit down, please!"
Sang guru kaget, kebetulan waktu ia sedang berdiri.
"Dari siapa kamu belajar?"
"Spiderman," dengan pedenya siswa tersebut menjawab. Sang guru pun tambah marah.
"Go Out...."
"Ladies first.....!"

Itu salah satu contoh bagaimana menyisipkan humoris dalam mata pelajaran. Hasil survei yang saya lakukan bertahun-tahun ternyata siswa itu menyukai guru yang humoris, dan sersan (serius dan santai). Lalu kita sebagai guru, siapkah menyisipkan sikap humoris dalam pembelajaran?

Penulis: Taufik Hidayat